Selasa, 02 Oktober 2012

sunday night

Kadang apa yg kita rasain emg gabisa disampaikan lewat kata-kata apalagi membuat mulut terbuka. kaya bawa beban yang tdk kunjung reda, tiap tarikan nafas ini membawa ku kepada memori dimana aku bisa bernafas lepas. kehadirannya mendatangkan senyum masam, palsu. terlalu banyak tanda tanya kusimpan tapi tak pernah hadir jawabannya. mungkin terlalu berhati-hati supaya nggak jatoh di lantai yg licin. jatoh nya pasti sakit. soalnya udh berkali-kali jatoh, dan gak ada yang bangunin.
Roda terus berputar, Tuhan yang memutarnya, mungkin belum saatnya happy ending itu ditampilkan. atau sad ending yang bakal tampil dari sad journey?
Entahlah, simpul apa yang dipakai diantara kita. tapi aku rasa ada ikatan yg mengunci kita tp scr diamdiam. tak perlu terlihat oleh para figuran. atau ikatan itu hanya khayalan semata dr seseorang yg mimpinya tak pernah terwujud? mmm ngga kok, memang ada. aku yg membuatnya ditemani mimpi-mimpi indah itu. tp kamu selalu berusaha mengintip keindahan milik orang lain dari sela-sela ikatan itu diluar sana. memang tak ada bandingnya jika dibandingkan dgn punyaku, punya mereka lebih bagus. Tuhan mungkin belum adil dalam hal ini. lalu bagaimana dengan aku? kapan aku bisa adil dengan perasaan ku sendiri? habis semua disantap oleh dirimu di masa lalu. nikmatkah? ooh yaa sepertinya aku nggak perlu tau, karena sudah cukup handuk ini terperas oleh kata-kata singkat tp membuat handuk yang tadinya basah, kering lagi.
Aku butuh air untuk menyegarkan taman yang lama sepi karena pemilik tamannya tidak mau membuka untuk orang yang hanya mengotori taman itu, pemiliknya mencari pengunjung yang pernah singgah kesana dan bisa membuat semua bunga disana mekar. tapi orang itu pergi karena ia merasa bosan dan menemukan taman indah di tempat lain. ya pengunjung itu dekat, jelas, terlihat, tak terbentang oleh benua. tapi bagaikan dihalangi oleh tembok Cina yang tiba-tiba terbentang untuk menutup jalanku menuju ke arahmu. aku lebih baik diam, diam disini tanpa bisa berbuat apapun. hanya dgn mata ku ini aku dapat menyaksikan dirimu berbahagia diluar tembok sana. tapi kadang mata ku ini mengeluarkan air, dia lelah. kenapa mata tdk bs berbicara?kenapa hanya mulut yang bisa? sedangkan mulut ini tak mampu menjalankan tugasnya. hati yang menyuruhnya untuk menahan itu semua hanya sampai di lidah. akhirnya aku sampaikan semuanya dalam air mata.
Hati, bagaimana keadaannya didalam sana? terakhir ku intip sudah usang, tp msh bekerja dgn penuh kesabaran. ia ingin pergi meninggalkan pemiliknya, tp sesuatu menariknya kembali. sehingga ia memutuskan untuk tetap bertahan disana.
 ia tahu ia tdk akan bisa menggantikan posisi orang itu karena semua tdk akan pernah sama, sedangkan yg ia mau hanya yg satu itu. semoga Tuhan menyampaikan keadaan hati, perasaan, pikiran, dan hidupku setelah three years ini ngga bosan-bosannya dihantui kamu. cuma kamu yg bisa ngasih warna pelangi di kertas lecek ini. karena hiasan di langit-langit kamarku sudah terlalu penuh dgn coretan tentang dirimu :)